Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang produksi perangkat telekomunikasi dan elektronika, PT Industri Telekomunikasi Indonesia Persero atau PT INTI melaporkan kerugian bersih Rp 153,90 miliar sepanjang tahun bersih ini membaik dari tahun 2019 di mana rugi bersih INTI mencapai Rp 429,94 laporan keuangan publikasi di situs resminya, turunnya rugi bersih perseroan salah satunya dibantu oleh kenaikan pendapatan sebesar 8,06% menjadi Rp 427,24 miliar dari posisi tahun 2019 sebesar Rp 395,38 miliar. Kenaikan pendapatan terbesar terjadi pada segmen bisnis perakitan dari semula Rp 3,27 miliar kini naik signifikan hingga 12 kali lipat menjadi Rp 44,15 miliar. Pendapatan dari integrator sistem juga tumbuh menjadi Rp 284,03 miliar dari semula Rp 268,68 dari jasa tercatat turun menjadi Rp 85,20 miliar dari semula Rp 93,63 miliar, sedangkan pendapatan dari penjualan smart device turun 115% menjadi Rp 13,83 miliar dari semula Rp 29,79 perusahaan tercatat turun 10,76% menjadi Rp 1,23 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 1,38 triliun. Aset ini terdiri dari aset lancar sejumlah Rp 328,57 miliar dengan kas atau setara kas Rp 88,01 miliar, sedangkan Rp 908,06 miliar sisanya merupakan aset tidak perusahaan pada akhir tahun 2020 tercatat sebesar Rp 1,69 triliun dan mengalami kenaikan tipis dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 1,65 triliun. Kewajiban jangka pendek tercatat sebesar Rp 627,79 miliar dan Rp 1,06 triliun sisanya merupakan liabilitas jangka besarnya liabilitas dari pada nilai aset menyebabkan perusahaan mengalami defisiensi modal, tercatat ekuitas defisiensi modal perusahaan tercatat naik hingga 67,32% dari semula negatif Rp 268,64 miliar kini menjadi negatif Rp 449,48 Tunggak Gaji KaryawanTahun 2020, BUMN ini sempat dikabarkan tidak membayarkan gaji karyawan sejak Februari 2020 lalu atau mencapai 7 penjelasan manajemen kepada karyawan saat itu, hal tersebut terjadi karena perusahaan mengalami kerugian bisnis yang menyebabkan cash flow Badan Usaha Milik Negara BUMN akhirnya buka suara. Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi mengenai hal tersebut dan tengah menyiapkan langkah untuk penyelesaian masalah yang yang diambil demi menyelesaikan permasalahan tersebut di antaranya adalah mempercepat perilisan proyek PT Telkom Indonesia Tbk TLKM yang dikerjakan oleh PT INTI dan meminta kepada dua bank BUMN nasional untuk mencairkan simpanan kas PT INTI di kedua bank tersebut agar likuiditas INTI dapat itu, Kementerian BUMN juga mendorong Telkom untuk memberikan proyek-proyek kepada PT INTI karena kedua perseroan berada dalam satu industri yang sama. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya 7 BUMN Mau Dibubarkan Erick Thohir, Bagaimana Nasib Karyawan? tas/tas
PTTelkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat kinerja yang cukup baik. Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp72,0 triliun atau t. Telkom melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) meresmikan Second Gateway Manado di Kantor Telkom Witel Sulawesi Utara .
Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor telekomunikasi dinilai masih sangat menjanjikan dan memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Bahkan Direktur Utama PT Inti, Edi Witjara mengumpamakan, sektor telekomunikasi layaknya gula yang banyak diperebutkan para pihak."Sering dengar istilah ada gula ada semut? Dunia telekomunikasi ini gula-gulanya sangat banyak di Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai pemainnya perlu menata diri dengan para pihak untuk berbagi peran," ungkap Edi dalam Telco Summit 2023 CNBCIndonesia, Selasa 6/6/2023.Oleh sebab itu, menurut Edi, peran stakholder sangat dibutuhkan dan perlu dimasukan ke dalam roadmap telekomunikasi yang tengah dibahas di Bappenas. Ia mengajak para pemangku kepentingan ikut mengawal atau mendorong pembangunan di industri telekomunikasi, khususnya terkait regulasi yang memudahkan pelaku dalam membangun tower serupa juga disampaikan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan. Menurutnya aturan pemda sudah selayaknya bisa menguntungkan masyarakat. Ia berharap aturan pemda tidak menghambat perusahaan infrastruktur dalam membangun BTS."Yang rugi masyarakat daerah itu sendiri. Jangan berpaku pendapatan daerah secara sempit tapi secara luas," Investasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Hendra Purnama pun mengakui jika Pemda mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan infrastruktur. Sehingga perlu adanya komunikasi yang lebih luas dalam mendorong pembangunan infrastruktur di berbagai daerah."Di beberapa daerah itu terjadi. Jadi memang pembangunan tower itu penting untuk dikomunikasikan. Tapi di suatu daerah mereka memberikan biaya tinggi atau daerahtertentu sudah kerja sama dengan pihak lain. Yang sifatnya monopoli seperti itu, impact-nya cost tinggi," jelasnya. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Regulasi Jadi Tantangan Industri Telekomunikasi Tanah Air dpu/dpu
LL4FT.