BahasaJerman Bahasa Inggris Bahasa Prancis Lihat ketersediaan Aturan menginap Landgasthof Krone Uetendorf menerima permintaan khusus. sinso mrek STIHL .tipe 070/720. asli jerman . â­• mesin . tipe 070/720. asli buatan jerman .untuk motong dan belah dll.dicari pembeli yg serius.no sms.tlpn lngsun.no bacot.lhat langsung dan nego
Berlin - Setiap musim panas, Kota Berlin di Jerman menyelenggarakan Festival Venus yang dihiasi artis porno hingga kegiatan erotis nan nyeleneh. Khusus traveler dewasa!Sebagai negara yang terbuka, Jerman punya Festival Venus yang digelar rutin setiap musim panas untuk traveler dewasa. Tidak mengapa, festival itu diramaikan oleh banyak artis dewasa hingga penampilan seksual yang umumnya ada di film biru!Dilansir detikTravel dari situs resmi Festival Venus Berlin, Selasa 12/7/2016, festival khusus dewasa itu pun digelar di Berlin Messehallen atau yang seperti JIExpo Kemayoran di Jakarta. Walau festival tersebut baru akan mulai pada 13-16 Oktober 2016 mendatang, namun minggu ini telah digelar acara Kinky Venus Palais yang merupakan rangkaian acara Festival pameran Festival Venus Berlin Venus BerlinBertempat di beberapa hall Berlin Messehallen, traveler dapat menemukan berbagai stand yang menjual aneka produk pemuas kebutuhan seksual hingga pertunjukan dewasa yang ditampilkan langsung oleh artis film porno. Bukan main..Sebut saja sejumlah artis dewasa lokal seperti Alissa Noir dan Leah Obscure hingga Mel Fire dari Brasil, dipastikan hadir ke perhelatan tersebut dan menunjukkan keahliannya di depan para pengunjung. Jadi bukan lagi di layar kaca, traveler bisa melihat aksi mereka yang nyeleneh Venus BerlinLebih lagi, pengunjung juga bisa berpartisipasi dalam workshop bertema seksual. Misalnya saja kursus tali temali untuk fantasi seksual bondage hingga lainnya. Sulit pada acara puncak Venus Festival Berlin di bulan Oktober mendatang, akan digelar pemberian piala Venus bagi sejumlah pihak yang bergerak di industri seksual. Sebut saja aktor dan artis dewasa, produser film dewasa hingga produsen mainan beda dengan perhelatan Oscar atau semcamnya, hanya saja dikhususkan untuk pelaku hiburan dewasa. Namun berhubung acaranya cukup vulgar, hanya traveler dewasa berumur 18 tahun ke atas yang diperbolehkan masuk ke dalam festival. Ada ada saja.. rdy/rdy
Festivaldate. September 29-October 14, 2016. The 2016 Vancouver International Film Festival, the 36th event in the history of the Vancouver International Film Festival, was held from September 29 to October 14, 2016. The festival's opening gala film was Aisling Walsh 's Maudie, and its closing gala was Terrence Mallick 's Voyage of Time.
Kamis – Sabtu, 20 – 22 Oktober 2016, pukul – WITA Sinema Bentara kali ini secara khusus menghadirkan film-film terpilih dari Jerman yang terangkum dalam program German Cinema Festival 2016. Agenda ini merupakan kelanjutan dari kerjasama tahun sebelumnya antara Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Institut dengan Bentara Budaya Bali serta didukung oleh Sehati Production. Tahun ini merupakan edisi kelima penyelenggaraan German Cinema, digelar disejumlah kota di Indonesia antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar. Lebih dari 15 produksi film terpilih dengan ragam tematik yang menarik tahun 2015-2016 menggambarkan capaian film-film Jerman kontemporer yang mengesankan dan patut diapresiasi. Khusus pemutaran German Cinema Festival di Bali akan ditayangkan di XXI Mall Bali Galeria, menghadirkan sejumlah sinema terpilih antara lain Coconut Hero 2015, Florian Cossen, 101 menit, Agonie 2016, David Clay Diaz, 93 menit, Herbet 2015, Thomas Stuber, 109 menit, Junges Licht 2015, Adolf Winkelmann, 122 menit, Sibylle 2015, Michael Krummenacher, 87 menit, Victoria 2015, Sebastian Schipper, 136 menit, Freistatt 2015, Marc Brummund, 104 menit, Ein Atem 2015, Christian Zübert, 101 menit, dan Die Lügen der Sieger 2015, Christoph Hochhäusler, 112 menit. Film-film Jerman terpilih kali ini menghadirkan aneka perspektif dan tematik yang menarik. Mulai dari sosok wanita yang cerdas sekaligus rapuh, berikut hal-hal lucu dan paradoks dalam kehidupan sehari-hari, termasuk sosok-sosok muda yang berhadapan dengan berbagai realitas dan aneka kerumitan sistem sosial, suatu perjuangan untuk penemuan diri di tengah kehidupan yang penuh ironi. Seluruh pemutaran film ini menggunakan tiket yang bersifat bebas bea gratis. Informasi lebih jauh perihal acara di Bali dapat menghubungi Dewi 081236307974. Jadwal Pemutaran Film Kamis, 20 Oktober 2016 Coconut Hero Agonie Herbert Jumat, 21 Oktober 2016 Junges Licht Sybille Victoria Sabtu, 22 Oktober 2016 Freistatt Ein Atem Die Lugen der Sieger Sinopsis Coconut Hero Film cerita // 101 menit // Jerman / Kanada, 2015 Kamis, 20 Oktober 2016 WITA Sutradara Florian Cossen // Pemeran Alex Ozerov, Bea Santos, Krista Bridges, Sebastian Schipper, Jim Anann, Reid, David Thompa, Jeff Klarke, Udo Kier. Mike Tyson nama ini hanya satu dari sekian hal yang menyusahkannya sudah lama berharap ia mati saja. Pemuda berusia 16 tahun itu ditinggal oleh ayahnya ketika masih kecil dan terus dirisak oleh teman-teman sekolahnya. Ia tinggal berdua ibunya di kota kecil di daerah antah berantah di bagian utara Kanada. Setelah gagal bunuh diri, Mike diharuskan ikut terapi kejiwaan. Pada pemeriksaan rutin di rumah sakit lalu ditemukan tumor mematikan di otaknya, dan Mike mengira harapannya akan terwujud. Tetapi ketika ia bertemu Miranda, orang pertama yang benar-benar bisa memahaminya, ia membangun harapan baru. Dengan tokoh-tokoh simpatik, alur cerita penuh kejutan, gambar-gambar indah daerah pedesaan Kanada, serta iringan musik yang asyik, film terbaru Florian von Cossen mengenai hidup dan mati menjadi tontonan wajib. Sebuah film Jerman yang menyerupai film indie dari Amerika! Florian Cossen lahir tahun 1979 di Tel Aviv dan tahun 2002 mulai kuliah penyutradaraan film di Akademi Film Baden-Württemberg di Ludwigsburg. Pada tahun 2005 dan 2006 ia memperoleh beasiswa sehingga dapat berkuliah di University of California di Los Angeles dan di Universidad del Cine di Buenos Aires. Di sana ia memperoleh inspirasi untuk film karya akhir sekaligus film cerita perdananya Das Lied in mir, yang memperoleh nominasi untuk Hadiah Perfilman Jerman. Agonie Film cerita // 93 menit // Jerman / Austria, 2016 Kamis, 20 Oktober 2016 WITA Sutradara David Clay Diaz // Pemeran Samuel Schneider, Alexander Srtschin, Alexandra Schmidt, Simon Hatzl, Mercedes Echerer, Alexander Jagsch, Martina Poel Dua pemuda, Christian 24 dan Alex 17, menjalani hidup masing-masing tanpa saling terkait. Pada akhir film, satu dari mereka telah menjadi pembunuh. Siapa pun yang pernah menemui peristiwa seperti itu, mungkin bahkan di sekitar lingkungannya sendiri, mau tidak mau akan berusaha mencari pemicu kejahatan tersebut dan menggali makna di balik drama yang terjadi, betapa pun menyimpang dan kejam. Tetapi bagaimana kalau apa yang biasa disebut dengan kehidupan ternyata menyimpan cerita, namun tidak mengikuti alur tertentu. Agonie dengan tangkas melawan dramaturgi yang lazim. David Clay Diaz menyelidiki kasus pembunuhan, tetapi ia memilih sekadar menampilkan apa yang terjadi alih-alih menjelaskannya. Penonton dibiarkan menarik kesimpulan sendiri. Sebuah penyajian yang sangat bernas! David Clay Diaz lahir tahun 1989 di Paraguay, melewati masa kecilnya di Lima, Peru dan kemudian mengikuti ibunya ke Wina, tempat ia kuliah filsafat. Sejak 2010 ia kuliah penyutradaraan film di Sekolah Tinggi Televisi dan Film München. Agonie dibuat sebagai tugas kuliah tahun ketiga. Herbert Film cerita // 109 menit // Jerman, 2015 Kamis, 20 Oktober 2016 WITA Sutradara Thomas Stuber // Pemeran Peter Kurth, Lina Wendel, Lena Lauzemis, Edin Hasanovic, Peter Schneider, Manfred Möck Herbert berbadan kekar. Meskipun ia sudah mulai berumur, otot dan kepalan tangan tetap menjadi modal utamanya. Dulu ia “Kebanggaan Leipzig”. Sekarang ia menyambung hidup sebagai penagih utang dan penjaga pintu yang andal, dan pada malam hari ia menyiapkan petinju muda Eddy menghadapi petarungan perebutan gelarnya yang pertama. Namun tidak lama kemudian Herbert terpaksa mengakui bahwa hidupnya berantakan. Ia terakhir bertemu putrinya yang kini telah dewasa ketika anak itu berusia enam tahun. Ia menjaga jarak dengan pacarnya yang bernama Marlene. Hidupnya semakin kacau ketika ia didiagnosis mengidap penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Herbert sadar bahwa telah tiba saatnya untuk pertarungan terakhir, bahwa ia harus memperbaiki berbagai kesalahannya. Sebelum terlambat. Dengan Herbert, yang merupakan debutnya sebagai sutradara, Thomas Stuber berhasil menampilkan potret lugas seorang petinju yang mulai menua. Sebuah drama yang apa adanya, keras, tanpa ampun, dan diperankan dengan baik. Thomas Stuber, kelahiran 1981, kuliah penyutradaan film di Akademi Film Baden-Württemberg pada tahun 2004 sampai 2011. Sebelumnya ia telah mengumpulkan pengalaman di industri film dengan bekerja sebagai pegawai magang. Film mahasiswanya Teenage Angst 2008 diputar perdana di Berlinale, dinominasikan untuk banyak penghargaan, dan berhasil meraih beberapa di antaranya. Junges Licht Film cerita // 122 menit // Jerman, 2015 Jumat, 21 Oktober 2016 WITA Sutradara Adolf Winkelmann // Pemeran Oscar Brose, Charly Hübner, Lina Beckmann, Peter Lohmeyer, Ludger Pistor Julian Collien, 12 tahun, tinggal di desa pertambangan yang dicirikan oleh kekangan, kemiskinan dan kebrutalan. Julien tidak melihat manfaat sekolah. Ia ingin menjadi penambang – seperti ayahnya. Ibunya yang mengidap penyakit batu empedu mengalami gangguan mental dan pergi tetirah di pantai bersama adik perempuan Julian, sehingga ayah dan putra tinggal berdua selama liburan musim panas. Julian merasa bertanggung jawab di rumah Ia menyiapkan roti untuk ayahnya dan menjemputnya di tambang. Julian jarang menghabiskan waktu luang bersama kaum remaja sedesa, yang kerap bercanda dengan kasar. Ia mendapat pinjaman kamera dari Gorny, pemilik rumah mereka, dan diminta memotret teman-temannya ketika sedang mandi. Tetapi Julian lebih suka mengamati Marusha, putri tiri Gorny yang berumur 15 tahun, namun terlalu cepat dewasa, yang membuat bukan saja Julian mabuk kepayang, melainkan juga ayahnya. Penghormatan Adolf Winkelmann terhadap Ruhrgebiet zaman dahulu ini membangkitkan kawasan pertambangan tersebut dalam gambar-gambar puitis. Sebuah adaptasi novel berjudul sama karya Ralf Rothmann. Adolf Winkelmann adalah sutradara, produser, dan profesor untuk film di Sekolah Tinggi Kejuruan untuk Seni dan Desain di Dortmund. Ia bekerja di industri film sejak tahun 1967, dan pada tahun 1978 ia berhasil mencatat sukses besar dengan film bioskop perdananya Die Abfahrer. Di sini pun ia telah menyajikan potret kawasan Ruhrgebiet, sebuah tema yang selalu ia angkat kembali. Winkelmann meraih berbagai penghargaan untuk film-filmnya. Sybille Film cerita // 87 menit // Jerman, 2015 Jumat, 21 Oktober 2016 WITA Sutradara Michael Krummenacher // Pemeran Anne Ratte Polle, Thomas Loibl, Dennis Kamitz, Levi Lang, Heiko Pinkowski, Andreas Lust, Thomas Fränzel, Elisabeth Rath, Thomas Bestvater, Franziska Rieck Setelah melewati masa sangat sibuk di biro arsitek miliknya, Sibylle sulit mendapatkan ketenangan saat berlibur bersama Jan, suaminya, dan David dan Luca, kedua putra mereka. Sementara keluarganya masih tidur, Sibylle berjalan-jalan menyusuri tebing di tepi sungai. Perempuan seusia yang setiap hari berpapasan dengannya nyaris luput dari perhatiannya – sampai suatu pagi ia menyaksikan perempuan itu bunuh diri. Sekembalinya ke München, Sibylle sia-sia berusaha melupakan kejadian tersebut. Selalu saja ada kejadian aneh yang seolah-olah menyiratkan kaitan antara nasib perempuan itu dan dirinya. Sibylle semakin menjauhi keluarganya dan dihantui penampakan yang bagaikan mimpi buruk. Karena diduga lelah mental, Sibylle diminta berhenti bekerja untuk sementara. Dalam keadaan terisolasi, ia berupaya meraih kembali kendali atas hidupnya serta keakraban dengan keluarganya. Tetapi ternyata upaya itu tidak mendapat sambutan hangat. Dengan film thriller Sibylle, Michael Krummenacher berhasil menembus ranah film genre, sesuatu yang masih langka dalam perfilman Jerman. Sebuah film yang menegangkan sekaligus menggelisahkan. Michael Krummenacher, kelahiran 1985 di Swiss, mulai kuliah penyutradaraan Sekolah Tinggi untuk Televisi dan Film München pada tahun 2006. Tahun 2009 ia bersama seorang mitra mendirikan perusahaan produksi Passanten Filmproduktion. Ia memproduksi dan menyutradarai film cerita perdananya Hinter diesen Bergen pada tahun 2010. Krummenacher telah meraih berbagai penghargaan untuk karya-karyanya. Victoria Film cerita // 136 menit // Jerman, 2015 Jumat, 21 Oktober 2016 WITA Sutradara Sebastian Schipper // Pemeran Laia Costa, Frederick Lau, Franz Rogowski, Burak Yigit, Max Mauff, André M. Hennicke, Anna Lena Klenke Satu jam lagi, dan malam ini pun akan berlalu di Berlin. Victoria, perempuan muda asal Madrid, berkenalan dengan empat pemuda Berlin – Sonne, Boxer, Blinker dan Fuß – di depan sebuah klub. Ia dan Sonne langsung tertarik satu sama lain, tetapi waktunya tidak tepat. Sonne dan teman-temannya masih ada urusan lain. Untuk menebus utang, mereka sepakat melakukan hal yang melanggar hukum. Ketika salah seorang dari mereka mendadak berhalangan, Victoria diminta menjadi sopir. Apa yang diawali sebagai petualangan seru, kemudian menjadi tarian euforia – sebelum menjelma sebagai mimpi buruk. Menjelang fajar Victoria dan Sonne pun mempertaruhkan segala sesuatu. Ini bukan ide biasa Membuat satu film utuh dalam satu kali pengambilan gambar, tanpa trik teknis, tanpa pengaman maupun tipuan, dan dengan risiko penuh. Itulah yang dilakukan Sebastian Schipper dan timnya dengan sangat berhasil. Salah satu film Jerman paling menggairahkan dalam beberapa tahun terakhir! Sebastian Schipper, kelahiran 1968, kuliah seni peran di Otto Falckenberg Schule di München dari tahun 1992 sampai 1995. Setelah lulus ia sering tampil sebagai pemeran pendukung di berbagai film sukses seperti Kleine Haie 1996, The English Patient 1996 dan Run Lola Run 1998. Film Absolute Giganten 1999 merupakan film cerita perdananya sebagai sutradara dan penulis, dan sejak itu ia berhasil baik sebagai aktor maupun sebagai sutradara. Freistatt Film cerita // 104 menit // Jerman, 2015 Sabtu, 22 Oktober 2016 WITA Sutradara Marc Brummund // Pemeran Louis Hofmann, Alexander Held, Stephan Grossmann, Katharina Lorenz, Max Riemelt, Uwe Bohm Musim panas 1968. Angin perubahan hanya terasa sepoi-sepoi di kota-kota kecil di bagian utara Jerman. Wolfgang yang berusia 14 tahun menghadapi kesehariannya, ibunya, dan terutama ayah tirinya dengan sikap membangkang. Ketika ia dimasukkan ke panti asuhan Freistatt milik gereja di daerah terpencil, ia mendapatkan dirinya di sebuah dunia yang membuat keinginannya untuk bebas semakin menggebu Pintu-pintu terkunci, jendela-jendela berterali, kerja bakti bergaya militer di lingkungan sekitar panti. Tetapi satu hal sudah jelas bagi Wolfgang Hasratnya akan kebebasan takkan pernah padam. Sebuah film yang memikat dan menyentuh berdasarkan kisah nyata. Marc Brummund menyajikan cerita Wolfgang dan teman-teman senasibnya dengan gambar-gambar yang sangat ekspresif. Sebuah film sensasional! Marc Brummund, kelahiran 1979, kuliah psikologi dan publisistik di Universitas Hamburg dan kemudian kuliah film dokumenter di Sekolah ZELIG untuk Film dan Televisi di Bozen, Italia. Pada tahun 2014 ia mengikuti master class penyutradaraan film di Hamburg Media School. Ia meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional, termasuk nominasi untuk Hadiah Film Pendek Jerman dan Oscar Mahasiswa. Ein Atem Film cerita // 101 menit // Jerman, 2015 Sabtu, 22 Oktober 2016 WITA Sutradara Christian Zübert // Pemeran Jördis Triebel, Chara Mata Giannatou, BenjamenitSadler, Apostolis Totsikas, Nike Maria Vassil, Pinilopi Sergounioti, Mary Nanou, Akilas Karazisis. Dua perempuan, satu perjalanan menuju diri sendiri. Seorang ibu penyayang yang bermasalah tengah mencari anaknya. Seorang perempuan hamil berupaya lari dari tanggung jawab. Tessa, 37, seolah memiliki kehidupan sempurna. Ia tinggal di apartemen mewah di Frankfurt bersama suaminya Jan dan putri mereka Lotte, yang berusia 18 bulan. Elena, 27, berasal dari Yunani. Krisis yang melanda negerinya dihadapinya dengan tegar dan percaya diri Ia mengadu nasib di Jerman dan mendapat pekerjaan sebagai pengasuh Lotte. Mula-mula semua terasa mudah, tetapi situasi menjadi rumit ketika Elena menyadari ia hamil. Tiba-tiba tanggung jawabnya bukan lagi sekadar atas dirinya sendiri. Anak atau karier, pertanyaan ini dihadapi oleh dua perempuan di bawah kondisi yang sangat berbeda dalam film Ein Atem garapan Christian Zübert. Film ini memberi ruang bagi sudut pandang kedua perempuan itu dan sangat berkesan terutama karena penampilan memukau kedua pemeran utama. Christian Zübert, kelahiran 1973, mengawali kariernya pada tahun 2001 sebagai penulis skenario untuk seri detektif Der Clown. Film bioskop pertamanya adalah komediLammbock 2001, di mana ia menjadi penulis skenario sekaligus sutradara. Sejak itu ia mencatat sukses sebagai penulis skenario dan sutradara melalui film sepertiNeue Vahr Süd 2010 dan Dreiviertelmond 2011 dan meraih berbagai penghargaan Die Lügen der Sieger Film cerita // 112 menit // Jerman / Prancis, 2015 Sabtu, 22 Oktober 2016 WITA Sutradara Christoph Hochhäusler // Pemeran Florian David Fitz, Lilith Stangenberg, Horst Kotterba, Ursina Lardi, Avred Birnbaum, Gottfried Breitfuß Fabian Groys wartawan terkemuka di redaksi ibukota sebuah majalah berita politik. Bersama Nadja, pegawai magang yang ditugaskan membantunya, ia menginvestigasi perlakuan angkatan bersenjata Jerman terhadap kaum veteran. Ketika penyelidikannya kandas karena informannya berubah pikiran, Groys beralih ke skandal limbah beracun. Kemudian muncul petunjuk bahwa kedua kasus itu saling terkait, dan semuanya bergulir semakin kencang. Namun ada yang membuat Groys curiga Bisakah ia mempercayai informasi yang diterimanya? Die Lügen der Sieger karya Christoph Hochhäusler bercerita secara padat dan meyakinkan mengenai penyalahgunaan kekuasaan dan jurnalisme investigatif. Christoph Hochhäusler, kelahiran 1972, adalah sutradara dan penulis skenario. Ia kuliah penyutradaraan film di Sekolah Tinggi untuk Televisi dan Film München. Bersama dengan teman-teman kuliah ia mendirikan majalah film Revolver, dan hingga kini ia masih terlibat sebagai ko-penerbit dan penulis. Film perdananya Milchwald2013 mendapat perhatian internasional dan juga diputar di bioskop-bioskop di Prancis. Film cerita berdurasi panjang ketiganya Unter dir die Stadt 2010 diputar perdana di Festival Film Cannes.
Perkemahanpelajar PASCH 2016 di Yogyakarta - Temukan potensi dirimu! Perkemahan tahun ini dengan Motto „THIS IS US - Discover and express your true potentials" telah diadakan kedua kalinya dan tempat bertemunya 95 siswa sekolah mitra, yang dibagi menjadi tiga workshop yang berbeda untuk pengerjaan satu proyek bersama.
The Diary Of Ann Frank This film festival marks its 15th year of celebrating German culture. Avid film festival enthusiasts should be lured by its diverse program of 36 films and gala events including the opening and closing nights. German language cinema has had an extremely successful year with a combined total of 250 German productions and co-productions. It’s also been an inspiring year for women in front and behind of the cameras, and surprisingly comedies have also fared well at the box office. “Germans are not well known for comedies as their sense of humour can be rough, offensive and difficult to translate,” explained festival director Sonja Griegoschewski. “Toni Erdmann is a funny film based on a funny book and was extremely successful at Cannes. This film is also a German Oscar hopeful”. Moviegoers who enjoy retro classics should be captivated by Ali Fear Eats The Soul, a romance drama produced in 1974 which surrounds the relationship between a young Moroccan migrant worker and a 60 year-old German widow. “This story of life as an immigrant is still relevant today and is very touching and personal.” Festival guests participating in Q&A’s are always major drawcards to film festivals and this year Jella Haase, one of Germany’s most promising young actors who stars in three films at the festival 4 Kings, Heidi, and Looping will be attending. German born Clemens Schick will also be in attendance, he starred in last years thriller Point Break and appears in 4 Kings and sci-fi film Hidden Reserves. “By watching some of our films Australian audiences should not only learn that Germans make good films, but they will also get an idea of what’s happening in Germany. International film festivals are all connected. They all showcase human stories with very universal themes, but ours are from a German perspective”. MMo HOT PICKS A HEAVY HEART – A heart wrenching drama about a dying man who tries to reconnect with his daughter. 24 WEEKS – Upon learning their unborn child has a 98% chance of having Down Syndrome, a couple must make an agonising decision. Hard-hitting and heartfelt. THE DIARY OF ANNE FRANK – The true story of a girl who documented her experiences whilst in hiding from the Nazis with her family. This is the first German version produced for the big screen. Nov 15–29. Palace Norton Street & Chauvel Cinema. $20-$80 5 film pass. Tickets & info JadwalGerman Cinema Film Festival untuk Yogyakarta adalah sebagai berikut : Jumat, 14 Oktober 2016 17.00 - Coconut Hero 19.00 - Grüße aus Fukushima 21.00 - Victoria Sabtu, 15 Oktober 2016 15.00 - 24 Wochen 17.00 - Hedi Schneider Steckt Fest 19.00 - Der Staat Gegen Fritz Bauer 21.00 - Herbert Minggu, 16 Oktober 2016 17.00 - Lenalove Kategori Foto Cerita Koleksi Jelajah Akun Saya 20 Oktober 2016 1935 Perwakilan Goethe Institut, Sofia Setyorini menjelaskan tentang kegiatan Festival Film German Cinema 2016 kepada penonton sebelum pemutaran film berjudul Agonie di salah satu bioskop kawasan Kuta, Bali, Kamis 20/10. Festival Film German Cinema 2016 yang digelar Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Institut di 6 kota besar di indonesia tersebut diharapkan mampu memberikan wawasan kepada penonton Indonesia tentang perkembangan perfilman di Jerman. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd/16 facebook Twitter Whatsapp pinterest festivalfilmjermanperfilmanbioskop Informasi Foto Disiarkan 20/10/2016 1935 WIB
TheLas Vegas Book Festival Mark Your Calendars! October 22, 2022. Virtual Pre-Events Are Still Available On Demand. Watch our 2021 Virtual Sessions. 2022 Hotel Accommodations. Click Here For More Information. Produced By. Nevada HumanitiesNormal. City of Las VegasNormal. Sponsored By.
Film-film Jerman sejauh mata memandang – Pertengahan Oktober tiba dan German Cinema kembali hadir. Tahun ini German Cinema akan diselenggarakan untuk kali kelima dan dalam kesempatan ini kami akan menayangkan film-film Jerman terpilih di bioskop-bioskop yang ada kota-kota besar Indonesia, dari Jakarta sampai Bali. Lebih dari 15 film prestisius yang diproduksi pada 2016 dan 2015 berhasil masuk dalam program tahun ini dan menjadi perwakilan perfilman Jerman saat ini. Festival tahun ini menampilkan para sutradara yang namanya telah melanglang buana ke berbagai acara internasional seperti Doris Dörrie dengan produksi teranyarnya Grüße aus Fukushima, yang menggunakan estetika warna hitam dan putih untuk menceritakan jiwa-jiwa dari masa lalu yang masih menghantui masa kini. Namun, kami juga menampilkan produksi-produksi baru yang lebih berani bereksperimen seperti Victoria, film yang secara mengejutkan mendapat sambutan hangat dan menerima respon positif dari para kritikus di Jerman dan menjadi kesuksesan bersejarah bagi sutradaranya, Sebastian Schipper. Dengan mengandalkan hanya satu kali pengambilan gambar, Victoria akan membawa para penontonnya ikut serta dalam suatu perjalanan sarat kejutan dan kegilaan menembus Berlin pada satu malam. Kami berharap German Cinema dapat menampilkan sisi-sisi terbaik perfilman Jerman yang aktual. Melalui film-film pilihan ini, kita akan menemui tokoh-tokoh perempuan yang tangguh, rapuh, cerdas, lucu, yang mencoba mengatasi segala macam bencana dan kekacauan sehari-hari, besar dan kecil, bahkan ketika kenyataan menunjukkan bahwa kehidupan mereka hancur berantakan. Kita akan menjumpai tokoh laki-laki yang meragukan sistem-sistem yang telah ajeg namun terus berjuang dan memperjuangkan kesempatan mereka untuk bertahan dengan penuh keberanian. Dan tidak kalah penting, film-film tahun ini juga akan menunjukkan pentingnya masa muda dan mengundang kita untuk melihat lebih dekat tantangan menjadi remaja di masa yang sarat benturan nilai seperti sekarang. German Cinema 2016 akan mengunjungi Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar dan Makassar menyuguhkan film-film yang patut untuk disaksikan di bioskop, cerita-cerita mengesankan - yang tak jarang merujuk pada kisah nyata di masa lampau – beragam emosi, inspirasi dan kenikmatan estetis sinematik. Program dan jadwal selengkapnya akan dapat Anda lihat mulai pertengahan September di situs kami ini dan di Sampai jumpa di German Cinema 2016, segera! JAKARTA Pembukaan 14 Oktober 2016 Penutupan 23 Oktober 2016 Epicentrum XXI Epicentrum Walk Ground Floor Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan 15 – 18 Oktober 2016 GoetheHaus Jalan Sam Ratulangi No. 9-15, Jakarta PusatYOGYAKARTA 14 – 16 Oktober 2016 Empire XXI Jalan Urip Sumoharjo, YogyakartaMAKASSAR 14 – 16 Oktober 2016 Panakukkang XXI Panakukkang Mall Lantai 3 Jalan Boulevard MakassarBANDUNG 15 - 17 Oktober 2016 Ciwalk XXI Ciwalk Lantai 2 Jalan Cihampelas 160, Bandung DENPASAR 20 – 22 Oktober 2016 Galeria XXI Jalan Bypass Ngurah Rai Denpasar, Bali SURABAYA 21 – 23 Oktober 2016 Sutos XXI Surabaya Town Square Lantai 2 Jalan Adityawarman, SurabayaKembali
️2022-03-15 03:00:13 - Paris/Prancis. Anna Sorokin, di pengadilan New York. pewaris palsu Anna "Delvey" Sorokin, yang dipenjara pada tahun 2019 karena menipu ratusan ribu dolar dari hotel, bank, dan temanselain menginspirasi serial hit di Netflix, akan diekstradisi ke Jerman, media AS telah mengumumkan.. Warga negara Rusia-Jerman berusia 31 tahun itu pada 2016 dan 2017 berhasil menipu
GERMAN Cinema, yang diselenggarakan Goethe-Institut Indonesien, kembali ke Indonesia pada tahun ini untuk edisi kedelapan. Kali ini, festival film itu sepenuhnya berlangsung secara daring. Festival film tahunan Jerman itu akan menayangkan delapan film Jerman sebagai Video-On-Demand dari 17 hingga 26 Desember 2021. Dimulai pada 2012, German Cinema biasanya berlangsung di bioskop komersial di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar. Baca juga Arawinda Berbagi Kisah Hadiri Festival Film di Arab Saudi Namun, pada 2021, German Cinema akan diadakan secara eksklusif di platform Goethe-On-Demand dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak penonton di Tanah Air. Semua film akan memiliki takarir subtitle bahasa Inggris atau Indonesia dan tersedia untuk ditonton secara gratis melalui tautan Tema tahun ini bermain-main dengan asal-usul kata "daring" dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Popularitas istilah "daring" di Indonesia melesat dan dipercepat oleh pandemi. Dalam bahasa Indonesia “daring“ adalah penggabungan dari dua kata, "dalam" dan "jaringan", yang berarti "online". Sementara itu, "daring" dalam bahasa Inggris berarti sesuatu yang berani dalam tindakan atau pemikiran. Berikut ini kedelapan film dalam German Cinema 2021 17-21 Desember 2021 Paris kein Tag ohne dich 2020 karya Ulrike Schaz Amelie rennt 2017 karya Tobias Wiemann dengan takarir bahasa Indonesia Atlas 2019 karya David Nawrath Unter Schnee 2011 karya Ulrike Ottinger 22-26 Desember 2021 Die Goldfische 2019 karya Alireza Golafshan Becoming Black 2019 karya Ines Johnson-Spain Der Junge muss an die frische Luft 2018 karya Caroline Link dengan takarir bahasa Indonesia Grüße aus Fukushima 2016 karya Doris Dörrie Delapan film yang ditayangkan dalam German Cinema 2021 terdiri dari tiga film dokumenter dan lima film cerita. Film dokumenter tersebut adalah Paris kein Tag ohne dich 2020 yang disutradarai oleh Ulrike Schaz, Unter Schnee 2011 karya sutradara Ulrike Ottinger, dan Becoming Black 2019 karya Ines Johnson-Spain. “Kami bangga dapat menghadirkan ketiga sutradara perempuan Jerman ini, masing-masing dengan prestasi yang sama mencengangkan dalam cabang seni lainnya, termasuk fotografi dan seni pertunjukan. Ketiga film dokumenter ini membahas beberapa topik paling mendesak masa kini sejarah pribadi yang tertanam menjadi bagian masyarakat, perubahan iklim, dan sejarah sebagai proses yang tidak hanya melibatkan politisi yang berkantor di istana, namun juga kita sebagai individu dengan perasaan dan aspirasi kita sendiri,” kata Kepala Bagian Program Budaya Goethe-Institut Indonesien Ingo Schöningh. Ia menambahkan, “German Cinema 2021 hadir untuk meyakinkan penonton tentang keragaman isinya melalui seleksi lima film cerita.” Untuk penonton muda di Indonesia, German Cinema memutar film Amelie rennt 2017 dan Der Junge muss an die frische Luft 2018 dengan takarir bahasa Indonesia. Keduanya adalah cerita yang mengharukan tentang makna keluarga dan pentingnya membangun kepercayaan dengan anggota masyarakat lainnya sejak usia dini, di mana dan dalam kondisi apa pun kita hidup. Grüße aus Fukushima 2016 karya Doris Dörrie adalah film yang pengambilan gambarnya sepenuhnya dilakukan di Jepang dalam warna hitam dan putih yang menakjubkan. Film itu menggambarkan pertemuan dua perempuan, Mary dari Jerman dan Satomi, Geisha terakhir Fukushima. Tampaknya tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat menyatukan mereka. Tetapi keduanya menderita—masing-masing dengan caranya sendiri—karena hal-hal di masa lalu yang belum terselesaikan. Sementara itu, Atlas 2019 menggabungkan isu gentrifikasi dan inisiatif warga sipil dengan hubungan ayah-anak. Film ini adalah satu pengingat tentang salah satu hak kita yang sangat berharga yaitu hak untuk membangun dan memelihara rumah kita di kota. Terakhir, Die Goldfische 2019 membawa penonton mengikuti perjalanan menegangkan dari Jerman ke Swiss bersama geng Goldfische! Hati-hati, mereka memiliki sesuatu di dalam van, yang dengan lihai mereka sembunyikan dan samarkan sebagai bagian dari disabilitas tubuh mereka. Satu petualangan istimewa yang layak dicoba, film yang sangat menyenangkan untuk menyambut liburan! RO/OL-1 j71W.
  • 5myaf5wp44.pages.dev/378
  • 5myaf5wp44.pages.dev/450
  • 5myaf5wp44.pages.dev/186
  • 5myaf5wp44.pages.dev/534
  • 5myaf5wp44.pages.dev/54
  • 5myaf5wp44.pages.dev/47
  • 5myaf5wp44.pages.dev/576
  • 5myaf5wp44.pages.dev/249
  • festival film jerman 2016